Kamis, 28 Februari 2013

Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur)

Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya yang sangat indah. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba yang masih tersisa di indonesia. Kondisi alamnya yang unik dan terdapat padang savana yang sangat luas dengan pepohonan yang rindang dan hijau.

Taman Laut Bunaken (Sulawesi Utara)

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

Green Canyon (Jawa Barat)

Green Canyon menyimpan pesona luar biasa. Perpaduan antara sungai, lembah hijau, hutan lindung, dan aneka stalaktit-stalakmit. Keindahan berbalut kesunyian, bagai surga yang tersembunyi. Green Canyon mulai dikembangkan pada tahun 1989.

Pulau Derawan (Kalimantan Timur)

Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai “Blue Trigger Wall”

Goa Gong (Jawa Timur)

Goa Gong diklaim sebagai goa terindah di Asia Tenggara. Di dalam gua ini Anda dapat menyaksikan berbagai macam tonjolan batuan (stalaktit/stalakmit) yang sangat menarik dan proses terjadinya secara alami.

Danau Sentani (papua)

Danau Sentani di bawah lereng Pegunungan Cycloops yang terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Landskap Danau Sentani dengan gugusan pulau di tengahnya merupakan salah satu yang terindah di Indonesia.

Gunung Anak Krakatau (Selat Sunda)

Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang karena letusan pada tanggal 26-27 Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.

Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat)

Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, sampai mahasiswa pecinta alam. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.

Gunung Bromo (Jawa Timur)

Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Pulau Belitung (Bangka Belitung)

Pulau indah, pemandangan unik pantai pasir putih asli dihiasi batu-batu granit yang artistik dan air laut sejernih kristal, dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil.

Kepulauan Raja Ampat (Papua Barat)


Kepulauan Raja Ampat terdiri dari empat pulau-pulau kecil, yaitu Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool. Pulau ini merupakan daerah yang telah diawetkan selama ribuan tahun yang terdapat begitu banyak kehidupan laut yang sangat indah dan pantainya memliki air yang sangat jernih. Daerah ini kaya dengan terumbu karang dan spesies ikan yang begitu unik dan langka sehingga sangat terkenal dikalangan penyelam karena keindahannya. Raja Ampat adalah seperti sebuah permata yang kasar, dan sekali Anda datang ke tempat ini, selamanya, Anda tidak akan pernah bisa melupakan keindahannya.

Bukit Naang (Riau)


Bukit Naang terletak di Bangkinang Kabupaten Kampar Riau, Indahnya pepohonan dan bukit-bukit kecil di taman Bukit Naang menjadikan Bukit Naang menjadi salah satu tujuan wisata keluarga yang sangat ramai di kunjungi masyarakat. Di bukit naang kita juga akan menjumpai waterboom dan wahana outbond.Anda tidak perlu khawatir jika tempatnya jauh dari rumah anda karena untuk menghilangkan panas dan letih selama perjalanan kita dapat berenang dan mandi di waterboom Bukit naang. Juga dengan merasakan tantangan flying fox yang dapat kita nikmati. Dengan biaya yang cukup murah kita dapat menikmati bermacam-macam jenis permainan di area ini. Sungguh tidak akan menyesal apabila Anda dan keluarga menikmati wisata di Bukit Naang

Pantai Bono (Riau)


Pantai Bono merupakan pantai yang paling terkenal di Sumatera dan bahkan Nusantara, ada yang tahu apakah keunggulan pantai Bono di bandingkan pantai lain? hmm... Ombak, itu lah yang menjadi ketertarikan bagi wisatawan dan turis-turis dari berbagai Negara di belahan dunia. Pantai yang menjadi pertemuan arus antara laut lepas Sungai Kampar ini terletak di Desa Teluk Meranti. Pada musim pasang naik, ombak di Pantai Bono ini bisa mencapai tinggi 4 sampai 6 meter, tinggi ombak ini sangat sedikit ditemui di Indonesia. Ombak Bono dijadikan salah satu objek surfing. Sangat banyak turis yang tertarik melakukan selancar di pantai itu, tidak ketinggalan pemandangan alamnya yang indah membuat pantai Bono sangat banyak di kunjungi oleh wisatawan.

Candi Borobudur (Jawa Tengah)


Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu “biara di perbukitan”. Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO.

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha. Arti nama Borobudur yaitu “biara di perbukitan”, yang berasal dari kata “bara” (candi atau biara) dan “beduhur” (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15. Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.




Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia. Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen. Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur. Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak gunung di bagian selatan.

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak. Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.

Pantai Dreamland (Bali)



Pantai Dreamland, seperti namanya merupakan tempat impian bagi semua orang yang sedang liburan di Bali, untuk menikmati sebuah ketenangan dengan panorama yang indah dan gulungan gelombang laut yang selalu menantang para selancar. Dikelilingi oleh tebing-tebing batu seperti karakter pantai-pantai lainnya di kawasan jalur ini. Sebelumnya pantai pasir putih ini jarang dikunjungi, namun sekarang seiring adanya pendukung fasilitas-fasilitas sebuah objek wisata, Dreamland sekarang mulai banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dan domestik, bukan hanya dengan tujuan selancar tapi melihat keindahan pantai ini. Jalan-jalan tour ke Dreamland adalah hal mengasyikkan.

Lokasi Pantai Dreamland hanya butuh 45 menit dengan kendaraan dari Bandara Ngurah Rai, terletak di Bali Selatan, desa Pecatu, berada di wilayah Bali Pecatu Graha. Pantai dengan luas 200 meter pantai ini tergolong tidak terlalu luas jika dibandingkan Pantai Kuta, tapi yang pasti indahnya tidak jauh beda dan terbilang lebih bersih. Kalau berkunjung ke Pantai Dreamland pada siang hari akan terasa panas karena tidak ada pohon untuk berteduh seperti Kuta, tapi anda cukup dibantu dengan oleh pengelola yang menyediakan payung pantai untuk berteduh di pinggir pantai secara cuma-cuma. Saat yang bagus mungkin menjelang sore hari, karena suguhan panorama sunset akan siap menampakkan kecantikannya.




Pesona wisata alam di pulau Bali memang sudah terkenal di mancanegara, anugrah Tuhan Yang Maha Esa ini memang harus disyukuri, dengan keelokan dan keindahan yang tersebar hampir di seluruh Bali, seperti magnet alam yang mampu membuat wisatawan berkunjung ke Pulau Bali, dan sebagai besar pendapatan daerah dan masyarakat Bali hidup dari sektor pariwisata ini. Rasa syukur terwujud dalam bentuk persembahyangan ataupun upacara yadnya yang terpadu dari unsur spiritual, seni dan budaya, sehingga menjadi perpaduan yang harmonis untuk alam Bali ini untuk tetap lestari.

Keindahan alam yang bisa dinikmati, dari objek wisata alam pegunungan, pantai juga pesona bawah laut seperti di Amed, Tulamben, Candidasa, Nusa Dua, Nusa Penida dan di Pulau Menjangan. Keelokan biota laut dan terumbu karang yang berada di dasar laut, selalu menjadi incaran para penyelam untuk bisa menikmati keindahannya. Selain itu perpaduan panorama alam seperti pegunungan, bukit, pantai maupun danau yang dipadu dengan bangunan Pura yang memiliki arsitektur seni Bali yang kental yang indah, adalah suatu lukisan alam nyata yang membuat penikmatnya terbius untuk berlama-lama di lokasi tersebut. Anda bisa menjelajahi tempat ini dengan sewa mobil di Bali ataupun ikut program tour yang telah kami kemas.

Tour dan berkunjung di objek-objek wisata alam, harapannya tentu untuk medapatkan ketenangan, keindahan, pesona yang asri sehingga dapat melepaskan kepenatan dan menyegarkan pikiran kembali yang penuh dengan rutinitas sehari-hari, apalagi perjalanan sambil melihat tradisi dan budaya yang unik masyarakat di Bali, sehingga menjdai pengalaman liburan yang tak terlupakan.

Rabu, 27 Februari 2013

Candi Muara Takus (Riau)


Situs wisata Candi Muara Takus adalah sebuah candi yang terletak di Desa Muara Takus Kecamatan Tiga Belas Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya. Candi ini merupakan bukti sejarah perkembangan Agama Budha di Indonesia. Candi ini digunakan masyarakat beragama Budha untuk beribadah. Ciri dari bangunan candi tersebut yang menunjukkan bangunan tersebut merupakan bangunan agama Budha adalah karena adanya stupa. Ketika Anda mengunjungi candi Muara Takus, Anda akan melihat stupa di sekitar candi. Di dalam kompleks candi ini juga terdapat bebrapa candi seperti Candi Sulung, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Mahligai Palangka. Bagi Anda yang beragama Islam, Anda tidak perlu takut mengunjungi candi ini, karena sekarang Situs Candi Muara Takus ini sudah tidak menjadi tempat perkembangan agama Budha lagi. Sekarang Candi Muara Takus sudah menjadi salah satu peninggalan sejarah pada masa kerajaan di Indonesia sekaligus sudah menjadi salah satu objek di Provinsi Riau.